Skip to content
VeniSancteSpiritus  Blog Kristosentris VeniSancteSpiritus Blog Kristosentris

Belajar Firman Tuhan dengan Alkitab sebagai dasar.

  • Beranda
  • Apa Yang Baru?
  • Renungan
  • Teologi
  • Apologetika
    • Seri Apologetika
  • Tokoh-Tokoh Alkitab
  • Kesaksian Hidup
  • Lagu Rohani
  • Inspirasi Bergambar
  • Tentang Penulis
  • Teologi Penulis
  • Kontak
VeniSancteSpiritus  Blog Kristosentris
VeniSancteSpiritus Blog Kristosentris

Belajar Firman Tuhan dengan Alkitab sebagai dasar.

Artikel 3: Apakah Yesus Pernah Mengaku Sebagai Tuhan? πŸ•ŠοΈ

June 24, 2025July 11, 2025

Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh banyak pihak, baik yang sungguh ingin mencari kebenaran maupun yang sekadar ingin menyerang iman Kristen. Sebagian orang menganggap bahwa karena Yesus tidak pernah berkata secara eksplisit, β€œAku adalah Tuhan, sembahlah Aku,” maka Ia bukanlah Tuhan. Tapi, benarkah demikian?

πŸ” Cara Yahudi Menyatakan Keilahian

Dalam tradisi Yahudi abad pertama, Yesus tidak mungkin berkata langsung “Saya Tuhan” untuk mengklaim keilahian-Nya. Justru, pernyataan-pernyataan seperti itu bisa dianggap menghujat. Cara mereka mengenali klaim keilahian seseorang adalah melalui tindakan, metafora, dan penggunaan istilah khusus seperti β€œEgo Eimi” (Aku adalah Aku).

Contohnya, dalam Yohanes 8:58 Yesus berkata, β€œSebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Ego Eimi). Kalimat ini merujuk langsung kepada nama Allah dalam Keluaran 3:14, di mana Allah menyebut diri-Nya “AKU ADALAH AKU”. Para pemuka Yahudi segera mengambil batu untuk melempari-Nya karena mereka paham makna klaim itu bahwa Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah!

🧩 Bukti Lain: Tindakan Ilahi Yesus

βœ… Yesus mengampuni dosa (Markus 2:5–7) sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh Allah.

βœ… Yesus menerima penyembahan (Matius 28:9, Yohanes 9:38), dan tidak menolaknya seperti yang dilakukan rasul atau malaikat.

βœ… Yesus mengatakan bahwa Dia dan Bapa adalah satu (Yohanes 10:30).

πŸ—οΈ Jadi, meski Yesus tidak menyatakan “Aku adalah Tuhan” secara eksplisit dalam bahasa modern kita, Ia menyatakannya dalam konteks dan cara yang sangat dimengerti oleh orang-orang Yahudi pada masa-Nya. Bahkan, itulah sebab utama mengapa Dia akhirnya disalibkan karena dianggap menghujat Allah!

🧠 Penutup: Tindakan Lebih Nyaring dari Kata

Yesus tidak perlu berkata dengan huruf kapital, β€œAKU TUHAN.” Tindakan-Nya mengampuni dosa, menerima penyembahan, menyebut diri-Nya “Aku adalah Aku”, menyebut Bapa sebagai satu dengan diri-Nya, semuanya menunjukkan siapa Dia sesungguhnya. ✨

πŸ“– Maka, iman Kristen bukanlah hasil rekayasa belaka, tapi berakar pada kesaksian Yesus sendiri yang menyatakan keilahian-Nya dengan cara yang dikenali oleh budaya dan hukum Yahudi masa itu.


πŸ“š Seri 2 – Paulus Menjembatani Sistem Imamat dan Pengorbanan Yahudi dalam Kristus

πŸ“Œ Seri 1 – Benarkah Rasul Paulus Menciptakan Ajaran Keilahian Yesus?

Apakah Yesus Pernah Mengaku Sebagai Tuhan?
Seri Apologetika

Post navigation

Previous post
Next post

  • Harta Duniawi dan Jembatan ke Surga: Lukas 16:9-18 dalam Dunia YesusΒ πŸŒ„βœ¨
  • Tuhan Tidak Terburu-Buru: Panggilan Menjadi Saksi di Tengah Dunia yang Gelisah
  • Yesus sebagai Air Hidup: Sumber Kehidupan Rohani bagi Orang Percaya
  • Ketika Alam Semesta Balas Menatap: Luka dalam Cara Kita Memahami dan Cara Kita Menghindari Relasi
  • “Lebih Baik Ia Tidak Dilahirkan”: Luka Yesus, Tragedi Yudas, dan Gugatan terhadap Eksistensi πŸ’”

©2025 VeniSancteSpiritus Blog Kristosentris | WordPress Theme by SuperbThemes