Skip to content
VeniSancteSpiritus  Blog Kristosentris VeniSancteSpiritus Blog Kristosentris

Belajar Firman Tuhan dengan Alkitab sebagai dasar.

  • Beranda
  • Apa Yang Baru?
  • Renungan
  • Teologi
  • Apologetika
    • Seri Apologetika
  • Tokoh-Tokoh Alkitab
  • Kesaksian Hidup
  • Lagu Rohani
  • Inspirasi Bergambar
  • Tentang Penulis
  • Teologi Penulis
  • Kontak
VeniSancteSpiritus  Blog Kristosentris
VeniSancteSpiritus Blog Kristosentris

Belajar Firman Tuhan dengan Alkitab sebagai dasar.

🌿 Tangga Iman: Bertumbuh dalam Keserupaan dengan Kristus

August 28, 2025August 28, 2025

“Sebab itu justru karena itu, kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, dan kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.”
πŸ‘‰ 2 Petrus 1:5-7 (TB)


πŸ“– Latar Belakang: Mengapa Tangga Iman Diberikan

Tangga iman ini ada untuk membimbing kita bertumbuh secara utuh dalam Kristus, bukan hanya sekadar percaya secara intelektual atau menjalankan ritual. Setiap anak tangga mewakili proses transformasi yang Allah rancang, dari iman awal hingga kasih yang sempurna, agar kita benar-benar serupa Kristus
πŸ‘‰ 2 Petrus 1:8 (TB)

Mengapa harus bertahap dan tidak boleh melompat-lompat? Karena iman yang tidak dibangun langkah demi langkah mudah rapuh. Jika kita melompati langkah:

  • Iman bisa menjadi naif dan mudah terombang-ambing masalah hidup.
  • Kasih bisa menjadi dangkal dan emosional, tanpa arah atau disiplin.
  • Pengetahuan bisa menjadi intelektualisme sombong, bukan pengetahuan yang menuntun kepada kerendahan hati dan ketergantungan pada Kristus.

Tangga iman membantu kita tidak tersandung dan iman kita berbuah nyata dalam kehidupan sehari-hari
πŸ‘‰ Yohanes 15:5 (TB)


πŸͺœ Delapan Anak Tangga: Dari Kristus, Menuju Kristus

1️⃣ Iman: Berakar pada Kristus

Iman sejati adalah percaya dan melekat pada Yesus dan bukan sekadar percaya β€œada Allah,” tapi menyerahkan diri kepada Dia yang mati dan bangkit bagi kita
πŸ‘‰ Yohanes 3:16 (TB)
πŸ‘‰ Ibrani 11:1 (TB)

Refleksi: Tanpa Yesus, iman hanyalah optimisme. Dengan Yesus, iman menjadi jaminan hidup kekal.

2️⃣ Kebajikan: Memantulkan Kemuliaan Kristus

Dari iman lahirlah kebajikan berupa hidup yang menunjukkan karakter Kristus
πŸ‘‰ Efesus 5:1-2 (TB)

Refleksi: Kebajikan Kristen bukan sekadar β€œbermoral,” tetapi memuliakan Yesus dalam setiap keputusan dan tindakan.

3️⃣ Pengetahuan: Mengenal Kristus Lewat Firman

Kebajikan tanpa arah bisa salah jalur. Pengetahuan sejati memberi kita pengenalan pribadi akan Kristus lewat Firman dan karya Roh Kudus
πŸ‘‰ Kolose 1:9-10 (TB)

Refleksi: Pengetahuan sejati membuat kita semakin rendah hati, sebab kita sadar betapa dalam kasih Yesus menuntun hidup kita.

4️⃣ Penguasaan Diri: Meneladani Kristus yang Taat

Yesus menguasai diri-Nya saat dicobai, dihina, bahkan disalibkan
πŸ‘‰ Matius 4:1-11 (TB)

Refleksi: Penguasaan diri bukan menekan diri sendiri, tetapi menyerahkan diri di bawah kuasa Roh Kudus, meneladani Kristus dalam setiap tindakan.

5️⃣ Ketekunan: Menelusuri Jalan Salib Kristus

Iman diuji dalam perjalanan panjang. Kristus bertahan sampai akhir, memikul salib demi kita
πŸ‘‰ Ibrani 12:2 (TB)

Refleksi: Ketekunan sejati adalah berjalan di jejak Kristus, bukan sekadar bertahan secara mental. Ia mengajarkan kita untuk tetap setia meski menghadapi penderitaan.

6️⃣ Kesalehan: Hidup Berpusat pada Kristus

Kesalehan bukan ritual, tetapi hidup yang menyatu dengan Kristus
πŸ‘‰ 1 Tesalonika 4:1-3 (TB)

Refleksi: Kesalehan membuat kita mengenal Kristus lebih dalam, bukan sekadar menampilkan religiositas. Ia menuntun hati kita menuju kepatuhan sejati.

7️⃣ Kasih Persaudaraan: Mencerminkan Kristus di Tengah Jemaat

Yesus berkata, β€œDengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
πŸ‘‰ Yohanes 13:35 (TB)

Refleksi: Kasih persaudaraan menampakkan Kristus melalui hubungan kita dengan sesama, menumbuhkan komunitas yang hidup dalam kasih-Nya.

8️⃣ Kasih Agape: Mengasihi Seperti Kristus Mengasihi

Puncak tangga iman adalah kasih agape, yaitu kasih kepada Allah Bapa kita yang telah dinyatakan-Nya melalui Kristus
πŸ‘‰ Roma 5:8 (TB)

Refleksi: Di sini, kita memancarkan Kristus yang hidup dalam diri kita, mengasihi tanpa syarat bahkan musuh sekalipun.


⚠️ Bahaya Melompat-lompat

Melompati anak tangga dapat menyebabkan:

  • Iman dangkal atau rapuh
  • Kasih emosional tanpa disiplin
  • Pengetahuan tanpa kerendahan hati
  • Ketekunan yang mudah menyerah

Setiap langkah saling membangun agar iman tidak mudah tersandung dan hidup kita berbuah nyata dalam Kristus
πŸ‘‰ Yohanes 15:5 (TB)


πŸ’‘ Artikel Terkait yang Bisa Dibaca

🌿 Perjalanan Iman: Kejadian sampai Yosua
Pelajari langkah-langkah iman dari awal penciptaan hingga masa Yosua, dan bagaimana hal ini dapat menuntun pertumbuhan rohani anda.
Baca selengkapnya
🌱 Duri di Iman, Selumbar di Jiwa: Apa yang Sedang Kita Biarkan Tetap Tinggal?
Renungkan hal-hal yang menghambat pertumbuhan iman anda, dan pelajari cara menyingkirkan β€œduri” yang tertinggal di hati.
Baca selengkapnya

🌟 Kesimpulan Akhir: Yesus di Awal dan Akhir

Tangga iman bukan sekadar langkah moral atau spiritual, tetapi perjalanan menuju keserupaan dengan Kristus. Yesus adalah awal dan akhir dari setiap anak tangga, dari iman pertama hingga kasih agape yang sempurna
πŸ‘‰ 2 Korintus 3:18 (TB)

β€œKarena itu, saudara-saudara, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.”
πŸ‘‰ 2 Petrus 1:10 (TB)

πŸ’‘ Refleksi Akhir:
Yesus adalah fondasi yang meneguhkan iman kita dan tujuan akhir dari setiap pertumbuhan rohani. Setiap tangga yang kita lalui dibimbing oleh Dia, sehingga hidup kita berbuah nyata dan memancarkan kasih-Nya kepada dunia.

πŸ™ Jadikan Yesus pusat setiap langkah, awal setiap niat, dan akhir dari semua usaha rohani kita.

Tangga Iman: Bertumbuh dalam Keserupaan dengan Kristus
Renungan

Post navigation

Previous post
Next post

  • Harta Duniawi dan Jembatan ke Surga: Lukas 16:9-18 dalam Dunia YesusΒ πŸŒ„βœ¨
  • Tuhan Tidak Terburu-Buru: Panggilan Menjadi Saksi di Tengah Dunia yang Gelisah
  • Yesus sebagai Air Hidup: Sumber Kehidupan Rohani bagi Orang Percaya
  • Ketika Alam Semesta Balas Menatap: Luka dalam Cara Kita Memahami dan Cara Kita Menghindari Relasi
  • “Lebih Baik Ia Tidak Dilahirkan”: Luka Yesus, Tragedi Yudas, dan Gugatan terhadap Eksistensi πŸ’”

©2025 VeniSancteSpiritus Blog Kristosentris | WordPress Theme by SuperbThemes