Belajar Firman Tuhan dengan Alkitab sebagai dasar.
Menjadi “Segulah” TUHAN: Rahasia Kasih Setia Yang Mengubah Hidup
⛰️ Pendahuluan: Panggilan dari Sinai
Di tengah gemuruh gunung Sinai yang diselimuti asap tebal dan kilatan petir , Tuhan menyampaikan janji yang akan mengguncang dasar pemahaman umat manusia:
📖 “Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.” (Keluaran 19:5)
Di balik kata sederhana “milik-Ku sendiri” atau “segulah” dalam bahasa Ibrani 🔤, tersembunyi rahasia kasih setia yang telah mengubah jalannya sejarah keselamatan.
🔍 Memahami Makna “Segulah”
Lebih dari Sekadar Gelar
Kata “segulah” (סְגֻלָּה) bukan sekadar istilah religius, tetapi ekspresi kasih yang mendalam . Dalam budaya Timur Tengah kuno, istilah ini menggambarkan harta khusus yang:
Dipilih dengan hati-hati dan disimpan dengan perlindungan khusus 🔒
Tidak dapat ditukar dengan harta lain, berapa pun nilainya 💰
Membawa identitas eksklusif bagi pemiliknya ✨
Disimpan untuk tujuan istimewa dan waktu yang tepat ⏰
PerkembanganTeologis yang Menakjubkan
Berbeda dengan sistem kekuasaan duniawi yang menggunakan konsep “segulah” untuk mendominasi.
📖 “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” (Kejadian 12:3)
Ini adalah inversi total dari paradigma kekuasaan manusia dari dominasi menuju pelayanan .
Dasar Pemilihan
Bukan Karena Prestasi, Tetapi Kasih Setia
📖 “Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu — bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa?” (Ulangan 7:7)
Fakta Alkitab: Israel bukan bangsa terbesar, bukan bangsa tersuci, dan tidak memiliki keunggulan khusus. Pemilihan mereka sebagai “segulah” adalah manifestasi dari kasih setia Tuhan yang sukarela dan abadi (chesed dalam bahasa Ibrani kasih perjanjian yang tidak berubah).
Perjanjian Abadi yang Melampaui Waktu
Tuhan tidak memilih Israel dari titik nol, tetapi melanjutkan perjanjian yang sudah dimulai dengan Abraham, Ishak, dan Yakub. Ini menunjukkan bahwa kasih setia Tuhan tidak bergantung pada generasi atau prestasi, tetapi pada kesetiaan-Nya yang abadi terhadap janji-janji yang telah diberikan.
Mengapa “Segulah” Begitu Berharga Bagi Tuhan
Refleksi Gambar Allah yang Tak Ternilai
Setiap “segulah” adalah refleksi hidup dari karakter Tuhan. Dalam setiap jiwa yang dipilih, Tuhan melihat potensi kemuliaan yang akan direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukan tentang apa yang telah dilakukan, tetapi siapa yang telah diciptakan menurut gambar Allah (imago Dei).
Investasi Kasih yang Telah Direncanakan Sejak Kekekalan
📖 “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.” (Efesus 1:4)
Tuhan sudah mengetahui bahwa pemilihan ini akan berharga mahal. Dia sudah merencanakan pengorbanan Anak-Nya sebelum dunia ada. “Segulah” adalah investasi kasih yang melibatkan pengorbanan tertinggi darah yang mahal dari Anak Tuhan.
Peran Trinitas dalam Pemilihan
Misteri yang Mendalam:
Bapa merencanakan pemilihan dari kekekalan
Anak menjadi korban penebusan untuk pemilihan
Roh Kudus memeteraikan dan menguduskan pemilihan
“Segulah” adalah proyek Trinitas yang kompleks dan indah, melibatkan kasih, pengorbanan, dan transformasi.
Perjanjian Bersyarat dan Keterbatasannya
Struktur Perjanjian yang Profetik
Perjanjian di Sinai mengikuti struktur perjanjian suzerain kuno. Para ahli Alkitab menjelaskannya sebagai perjanjian antara Tuhan dan Israel. Model perjanjian suzerain-vasal dijelaskan sebagai berikut:
Tuhan = Suzerain (Penguasa Agung)
Israel = Vasal (yang berjanji setia dan taat)
Perjanjian memuat: prolog, ketentuan hukum, berkat-kutuk, dan saksi khas gaya politik perjanjian kuno.
Tiga elemen perjanjian ini adalah:
Syarat (jika kamu mendengarkan dan taat…)
Janji Tuhan (maka kamu akan menjadi…)
Konsekuensi (jika tidak taat → kutukan dan pembuangan)
Namun, fakta tersembunyi yang sering diabaikan adalah bahwa Tuhan sudah mengetahui bahwa manusia tidak akan bisa memenuhi syarat ini secara sempurna. Perjanjian Sinai adalah cermin untuk menunjukkan kebutuhan akan Juruselamat.
Hukum sebagai Penuntun
Rasul Paulus menjelaskan bahwa hukum menjadi penuntun (paidagogos) yang membawa kita kepada Kristus (Galatia 3:24).
📖 “Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.”(Galatia 3:24)
Perjanjian lama tidak memberikan kemampuan untuk taat hanya menunjukkan apa yang harus dilakukan dan mengapa kita membutuhkan kasih karunia.
Transformasi dalam Perjanjian Baru
Gereja sebagai “Segulah” yang Diperluas
📖 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” (1 Petrus 29)
Revolusi terjadi dalam Perjanjian Baru. Tidak lagi terbatas pada bangsa Israel, tetapi semua orang percaya dari segala bangsa menjadi “segulah” Tuhan. Dasar pemilihan pun berubah, bukan lagi keturunan fisik, tetapi iman dalam Kristus.
Dasar Pemilihan yang Lebih Dalam
Dalam Perjanjian Baru, dasar pemilihan menjadi pilihan kasih karunia sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4-5). Ini adalah manifestasi dari kasih setia yang lebih dalam Tuhan memilih kita bukan karena apa yang akan kita lakukan, tetapi karena apa yang akan Dia lakukan melalui Yesus Kristus.
Kontinuitas dan Diskontinuitas
Yang Berlanjut: Kasih setia Tuhan, janji berkat bagi bangsa-bangsa, panggilan untuk menjadi kudus Yang Berubah: Dasar pemilihan (dari keturunan ke iman), lingkup pemilihan (dari satu bangsa ke semua bangsa), cara pendekatan kepada Tuhan (dari korban binatang ke korban Kristus)
Bagaimana Mengetahui Kita Adalah “Segulah” Tuhan
Melalui Tiga Sumber Kepastian
Firman Tuhan ➡️ Alkitab secara eksplisit menyatakan siapa yang termasuk dalam “segulah” Tuhan
Perubahan Hidup ➡️ Manifestasi nyata dari buah-buah Roh dan kasih terhadap saudara seiman
Kesaksian Roh Kudus ➡️ Pengalaman spiritual dalam yang memberi kepastian batin (testimonium Spiritus Sancti)
Tanda-Tanda Obyektif yang Dapat Diamati
Kerinduan akan Firman sebagai makanan rohani
Respons terhadap kebenaran dengan hati yang terbuka dan dapat dididik
Kasih yang tumbuh terhadap sesama percaya (koinonia)
Kebencian terhadap dosa dan kerinduan akan kekudusan
Daya tahan dalam pencobaan dengan iman yang teguh
Proses Penemuan Identitas
Melalui Pencerahan Injil: Mendengar dan merespons Injil dengan iman yang sejati
Melalui Komunitas Percaya: Pertumbuhan dalam persekutuan dengan tubuh Kristus
Melalui Pencobaan dan Pemurnian: Bertahan dalam ujian dengan iman yang dimurnikan seperti emas
Implikasi untuk Kehidupan Beriman
Identitas yang Mengubah Cara Pandang Diri
Menjadi “segulah” Tuhan memberikan identitas yang sejati dan ini bukanlah pencapaian manusia. Ini adalah antidot terhadap kompleks inferioritas dan superioritas yang sering menghantui kehidupan manusia.
Identitas kita tidak ditentukan oleh opini orang lain,
tidak diukur dari prestasi duniawi,
tetapi ditentukan oleh deklarasi Allah atas hidup kita.
Tanggung Jawab yang Meningkat
📖 “Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.”(Lukas 12:48)
Status sebagai “segulah” bukan hak istimewa tanpa kewajiban, tetapi tanggung jawab yang meningkat. Seperti harta berharga yang harus dijaga dengan hati-hati, orang percaya harus mewujudkan nilai-nilai kerajaan Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Keamanan dalam Perlindungan Ilahi
Seperti harta berharga yang dijaga dalam brankas, orang percaya memiliki jaminan keselamatan bukan karena kebaikan diri, tetapi karena kesetiaan Tuhan. Ini memberikan kedamaian yang melampaui akal (pax Dei) dan keberanian untuk menghadapi masa depan dengan keyakinan.
Seperti harta berharga yang dijaga dalam brankas,
orang percaya memiliki jaminan keselamatan
bukan karena kebaikan diri, tetapi karena kesetiaan Tuhan.
Ini memberikan kedamaian yang melampaui akal (pax Dei)
dan keberanian untuk menghadapi masa depan dengan keyakinan.
Perbedaan Antara Asumsi dan Kepastian Sejati
Asumsi yang Berbahaya
Merasa “segulah” hanya karena keanggotaan gereja atau ritual keagamaan
Mengandalkan tradisi keluarga tanpa pertobatan dan iman pribadi
Berpuas pada perbuatan baik tanpa transformasi hati yang sejati
Mengandalkan pengalaman emosional tanpa perubahan karakter
Kepastian yang Sejati
Iman pribadi yang dijawab oleh karya Roh Kudus
Perubahan karakter yang nyata dan konsisten dalam jangka panjang
Buah hidup yang menunjukkan kebenaran iman
Ketaatan yang mengalir dari kasih, bukan dari ketakutan
Panggilan untuk Hidup yang Sejati
Hidup dalam Ketaatan yang Bebas
Bukan ketaatan untuk diselamatkan, tetapi ketaatan sebagai bukti keselamatan
Bukan ketaatan karena takut, tetapi ketaatan karena dikasihi
Bukan ketaatan karena ancaman hukuman, tetapi ketaatan karena kasih dan syukur
Menjadi Berkat bagi Dunia
“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” (Matius 5:14)
“Segulah” bukan untuk kenikmatan pribadi, tetapi untuk menjadi saluran berkat bagi dunia. Mengetahui bahwa kita berharga memberi keberanian untuk berkorban dan melayani dengan sukacita.
Hidup dalam Misi Ilahi
Sebagai “segulah”, kita dipanggil untuk:
Memberitakan kebaikan-kebaikan Dia yang memanggil kita dari kegelapan (1 Petrus 2:9)
Menjadi saksi bagi dunia yang terhilang
Hidup sebagai orang asing dan pendatang di dunia ini dengan nilai-nilai kerajaan surga
Dimensi Eskatologis: Segulah dalam Perspektif Akhir Zaman
Penggenapan Janji di Masa Depan
Status sebagai “segulah” tidak hanya berlaku di masa kini, tetapi memiliki dimensi eskatologis.
Wahyu 21:3 menunjukkan penggenapan terakhir:
📖 “Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.” (Wahyu 21:3)
Konsumasi Akhir Rencana Ilahi
Pada akhirnya, semua “segulah” Tuhan akan berkumpul dari segala bangsa dan bersama-sama memuliakan Dia yang telah memilih mereka. Ini adalah tujuan akhir dari seluruh sejarah keselamatan.
Kesimpulan: Rahasia Kasih Setia yang Abadi
Israel disebut “segulah” bukan karena kebaikan mereka, kekuatan mereka, atau kebijaksanaan mereka, tetapi karena kasih setia Tuhan yang abadi, janji yang diberikan kepada nenek moyang, dan rencana keselamatan yang sudah ditetapkan sejak kekekalan.
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu dan mengangkat kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap…” (Yohanes 15:16)
Inilah rahasia kasih setia yang membuat setiap orang percaya menjadi “segulah” harta paling berharga dalam hati Tuhan. Ini bukan tentang apa yang kita lakukan untuk Tuhan, tetapi tentang apa yang Tuhan lakukan untuk kita melalui kasih karunia yang tidak layak diterima (sola gratia).
Hiduplah sebagai “Segulah” yang Sejati
Jika Anda telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka Anda adalah “segulah” Tuhan. Jangan biarkan dunia membuat Anda meragukan harga diri yang telah diberikan oleh Dia yang menciptakan langit dan bumi.
Hiduplah dalam kesadaran akan identitas Anda sebagai harta paling berharga dalam hati Tuhan. Beranilah untuk melayani karena Anda tahu bahwa Anda dilindungi oleh kasih setia yang abadi. Bersukacitalah dalam penderitaan karena Anda tahu bahwa penderitaan saat ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan (Roma 8:18).
“Dan aku yakin, bahwa Ia yang telah memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.” (Filipi 1:6)
Anda adalah “segulah” Tuhan bukan karena apa yang telah Anda lakukan, tetapi karena siapa yang telah melakukan segalanya untuk Anda. Hiduplah dalam kesadaran akan kasih yang tak berkesudahan ini, dan biarkan kasih itu mengubah setiap aspek dari kehidupan Anda.
Marilah kita hidup dengan penuh syukur, melayani dengan sukacita, dan bersaksi dengan keberanian karena kita adalah milik kepunyaan Allah sendiri, dipilih untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
Dalam Kristus, Anda adalah harta yang paling berharga dalam hati Bapa Surgawi.
Doa Penutup: “Ya Bapa yang Mahakasih, terima kasih karena Engkau telah memilih kami sebagai ‘segulah’-Mu, bukan karena kebaikan kami, tetapi karena kasih setia-Mu yang abadi. Tolonglah kami untuk hidup sesuai dengan identitas mulia ini, menjadi berkat bagi dunia, dan memuliakan nama-Mu dalam segala hal. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.”