Neo Reformist Christocentrism
Teologi Pribadi
📖 Pengantar Pribadi
Dalam perjalanan iman, saya menemukan bahwa tidak semua hal bisa dijelaskan dengan satu label teologi tertentu. Saya tidak sedang mencari pembaruan sensasional, atau menciptakan aliran baru. Saya hanya ingin tetap jujur pada kerinduan hati saya untuk mengenal dan mengikut Kristus dengan utuh.
Saya menyebut pendekatan saya “Kristosentris Reformatif Kontekstual” (atau secara ringkas: Neo Reformist Christocentrism), bukan karena saya merasa lebih benar dari yang lain, tetapi karena saya butuh cara untuk memberi nama pada jalur yang saya tempuh, yang tetap setia pada Alkitab, juga mampu menghadapi tantangan zaman.
Saya tetap percaya kepada:
- Alkitab sebagai Firman Allah yang hidup,
- Yesus Kristus sebagai pusat keselamatan,
- dan Roh Kudus sebagai Penuntun dalam segala kebenaran.
Tapi saya juga belajar bahwa iman bukan hanya tentang warisan, melainkan tentang keputusan pribadi yang terus diperbarui setiap hari. Itulah sebabnya saya menuliskan ini bukan sebagai bendera baru, tapi sebagai kesaksian pribadi.
Bila ada orang yang sedang berjalan dengan pertanyaan yang sama, semoga tulisan ini bisa menjadi penguatan: bahwa kita boleh berpikir. Kita boleh bertanya. Kita boleh menggali lebih dalam. Dan yang terpenting: kita tetap punya satu pusat, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita.
🕊️ Pengakuan Iman Pribadi Saya
Saya percaya kepada Allah Bapa, Pencipta langit dan bumi, yang kudus dan penuh kasih. Saya percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan dan Juruselamat saya, yang disalibkan, mati, dan bangkit untuk memberikan keselamatan. Saya percaya kepada Roh Kudus, yang memimpin saya kepada seluruh kebenaran, menghibur, memperbarui, dan memeteraikan saya sebagai milik Allah. Saya percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang hidup, berotoritas, dan cukup sebagai dasar iman dan kehidupan.
⏳ Perjalanan Iman Saya
Apa yang saya tuliskan di sini tidak lahir dalam satu malam. Sejak tahun 2015, saya telah menempuh proses panjang dalam memahami, mempertanyakan, dan memurnikan iman saya di hadapan Kristus. Bukan karena saya ragu kepada Tuhan, tetapi karena saya ingin mengenal Dia secara utuh, bukan hanya lewat doktrin, tapi lewat kedalaman relasi.
Setiap tahap, baik dalam pembacaan Alkitab, pengalaman hidup, maupun perjumpaan dalam doa membentuk sebuah pemahaman yang tidak ingin saya warisi begitu saja, melainkan saya hidupi dengan sadar. Inilah yang menjadi fondasi dari pendekatan Kristosentris Reformatif Kontekstual yang saya pegang hingga hari ini.
📜 6 Pilar Pemahaman Saya
Inilah yang saya sebut sebagai enam pilar dari pendekatan teologi pribadi saya:
- Kristus adalah Pusat Segalanya
Alkitab, hukum, nubuat, bahkan pelayanan gereja sekalipun… semuanya harus menunjuk kepada Dia. - Reformasi adalah Semangat, Bukan Dogma
Lima solas bukan slogan mati, tapi napas yang menuntun saya kembali kepada Injil yang murni. - Konteks adalah Medan Iman, Bukan Musuh
Injil harus hidup di tengah zaman. Saya tidak takut perubahan, tapi saya menolak dikaburkan olehnya. - Alkitab adalah Firman Allah yang Hidup
Saya tidak membacanya seperti kontrak hukum, tetapi seperti surat cinta yang mengubahkan. Saya menolak penggunaan Alkitab untuk mengintimidasi atau memanipulasi. - Iman Harus Dihidupi, Bukan Diwarisi Buta
Saya ingin mengenal Tuhan dengan mata saya sendiri, bukan sekadar mengikuti kebiasaan gereja atau warisan keluarga. - Gereja Harus Bertumbuh dalam Pertobatan
Saya mencintai gereja. Tapi cinta sejati juga berarti memberi ruang bagi pertobatan dan pembaruan terus-menerus oleh Kristus.
🧠 Bukan Sekadar Perasaan
Apa yang saya tuliskan di sini bukan sekadar luapan emosi atau hasil perasaan sesaat. Ini adalah buah dari perenungan panjang dan berakar pada Firman Tuhan, disaring melalui doa, air mata, dan kejujuran hati di hadapan Kristus. Saya tidak mencoba menciptakan doktrin baru, tetapi mencoba menghidupi kebenaran yang sudah lama ada, yang terlalu sering tertutup oleh tradisi yang kehilangan nyawa.
Saya percaya bahwa iman bukan hanya soal apa yang kita tahu, tapi juga bagaimana kita merespons terang yang Tuhan nyatakan secara pribadi kepada setiap anak-Nya. Apa yang saya bagi di sini bukan final, bukan mutlak. Tapi ini sungguh dan sejujurnya jalan yang sedang saya tempuh bersama Tuhan Yesus, dalam terang Alkitab dan pimpinan Roh Kudus.
🌿 Kutipan Alkitab
“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.”
(1 Korintus 2:2)
❤️ Penutup
Saya menulis ini bukan dari ruang kelas teologi, tetapi dari ruang doa dan proses panjang yang sungguh nyata. Ini adalah hasil dari kehausan untuk mengenal Tuhan lebih dalam, bukan sekadar menjalankan rutinitas keagamaan. Saya percaya Tuhan menuntun saya ke jalan ini bukan untuk suatu kebanggaan, tetapi untuk membagikan rasa lapar yang sama dan untuk terus mencari Dia bersama orang lain.
Halaman ini adalah bagian dari kesaksian pribadi saya.
